Situs batu Tulis Pringsewu yang berada di sekitar Rawa Kijing yang dahulu merupakan danau menurut penutur dari tokoh Marga Kaya Pringsewu Bung Dekky Kurniawan dan tokoh adat Khaidir Rajatama dan dikuatkan oleh tokoh Pubian Margakaya yang tinggal di Prancis yang bernama Buya Balia merupakan lokasi pertempuran pasukan Ratu Majapahit (menurutnya dalam versi lain di sebutkan dari pasukan Jawa saja) dan orang Pubian.

 

Namun dari beberapa tokoh di luar suku Pubian cerita pertempuran Paya Kijing tidak terjadi sekali di jaman Majapahit namun masa jauh sebelumnya pun sudah pernah terjadi pertempuran antara dua orang sakti sama-sama utusan dari Raja Jawa dan jika di kaitkan tentang kisah Dora Sambada, mungkin bisa saja cerita itu terkait dengan kisah pertarungan Dora Sambada mengingat cerita Puyang Ajisaka banyak diceritakan di sini.

 

Dari penelusuran di batu tersebut terdapat guratan-guratan yang sudah sulit terbaca apakah huruf arab atau huruf Jawa-Kuno atau huruf Pallawa, namun  masyarakat sana menganggap itu lafad Allah (kiri) di atas lokasi tersebut terdapat batu besar yang seperti menggantung di tebing yang merupakan tempat pertapaan (tengah) dan di dekatnya ada bebatuan yang disusun yang bernama batu Tungku Tiga (kanan).